Rabu, 03 Desember 2008

Lukman Adhi Nugroho, tatakan cangkir terbaik bagi ku.


"Sebuah cangkir tidak selalu bisa memilih tatakan terbaiknya."

Aku, andaikan aku sebuah cangkir yang tidak selalu bisa memilih mana tatakan cangkir yang terbaik untuk ku, aku tidak akan pernah berhenti mencari dimana tatakan terbaik ku berada untuk dapat menjaga ku. Aku memang tidak bisa begitu saja menerima tatakan yang ditujukan kepada ku, tetapi hatiku selalu bisa menerima siapa yang datang kepada ku, dan dialah yang terbaik untuk ku.

Lukman Adhi Nugroho, yang sejak 17 Maret 2008 telah datang menjadi yang terbaik bagi cangkir sejati ku. Aku memang tidak pernah meminta kepada Allah SWT, untuk menghadirkan sosok yang kini selalu berada di sisi dimana aku berada. Tetapi disetiap sujud malam ku, aku selalu meminta kepada-NYA untuk dikirimkan laki-laki terbaik yang dapat mendampingi ku. Dan Allah SWT mengirimkan sosok malaikat itu dalam raga Lukman Adhi Nugroho. Hingga saat yang aku yakini bahwa beliaulah tatakan terbaik bagi cangkirku, walau dengan terang bahwa setiap cangkir tidak selalu bisa memilih tatakan terbaiknya, tetapi disetiap cangkir telah terpilihkan mana tatakan terbaik baginya.

Allah Maha Pengasih.


GUSTI ALLAH, rahasia Mu tak terselami. Biarkan genta kecil Mu terus berbunyi di hidupku...

Menutup atau tidak mengungkap?

Sebuah peristiwa terciptakan dari aksi reaksi, dinamika timbal balik dan tidak dari satu pribadi. Bahwa pandangan reflektif yang bersifat personal sudah dengan sendirinya. Namun data atau fakta tetap menjadi yang utama di dalamnya.

Aku berterima kasih.







Entah kepada siapa aku harus berterimakasih, bahwa detik ini aku menjadi perempuan yang jauh lebih baik dan semakin mendekati kodrat ciptaan Allah Maha Pemurah.

Titik perubahan.


Pada titik perubahan akan terasa betapa peristiwa yang kemudian menyenangkan, yang membahagiakan merupakan jawaban dari rintihan, dari doa, dari ketegaran.


mySELF (sungai)




mySELF :)

linabayun


mySELF :)


mySELF (perahu)




















mySELF (kamera)





















mySELF



Sepi datang.


Seribu kali lagi sepi itu datang, sejuta kali aku akan duduk diam di sini... Sampai sepi jengah, menyerah mati dan hilang pergi.

mySELF :)









mySELF (batang yang kokoh)

mySELF (hijau)


selimut dan cangkir kopi

Hidup yang indah itu adalah ketika mampu mengucap dan mengungkap rasa syukur di setiap paginya sebelum selimut terangkat dari tubuh kita.

Apabila cangkirku kosong, aku terima kekosongannya...

Apabila cangkirku setengah penuh, aku sesali kesetengah-penuhannya...

Kebahagian dirasakan ketika kita tak lagi risau menghitung berapa jumlah cangkir, karena itu cuma angka. Yang harus dilalui dan dijadikan koleksi.